Monday, July 23, 2007

Tujuan Hidup



Tuhan itu tidak membutuhkan penyembahan dari kita, agar disebut Tuhan. Justru kita inilah yang perlu menyembahNya, karena kita hanyalah seorang hamba.
Beberapa malam jumat yang lalu, Misykati ada kegiatan rutin; tadzkiroh, tadabbur dan tahfidz. Yang jadi perhatian bukannya tahfidz. Yah, kalo itu mah aku sperti biasanya, gak lancar.
Tadzkiroh yang dibawain Zaenal ternyata menyinggung inti dari semua hal yang ada di muka bumi ini. Tujuan hidup. Sangat urgen bukan? Di sana Zen menceritakan tentang percakapan dua mahasiswi dari Australia, seorang kristiani dan seorang muslimah Malaysia. Setelah mengkritik jilbab yang katanya si Aussie (Australain women tadi) tidak ada manfaatnya. Karena kalau jilbab itu untuk menutupi rambut, kenapa Tuhan meniadakan rambut aja sekalian. Mahasiswi Malaysia malah membelokkan pertanyaan, itu adalah hal furu’iyyah dalam agamaku. Sekarang hal yang terpenting adalah tujuan hidup. Apa tujuan hidup anda? Aussie terdiam saja, karena tidak tahu apa yang akan dikatakan, dan apa yang harus dikatakan. Singkatnya, tidak tahu apa arti dari tujuan hidup.
Britney Spears, penyanyi solo yang kesohor itu sedang stress berat. Wanita dengan suara paling merdu, badan paling seksi, penghasilan melimpah, ketenaran, kecantikan, dan semua hal yang orang lain impikan ia mendapatkannya. Tapi apa yang terjadi sekarang? Ia mencukur gundul rambutnya, memecahkan kaca mobil, menyerang beberapa wartawan, dan akhirnya ia dikirim ke panti rehabilitasi. Seakan-akan ia kehilangan kemanusiaannya, sampai-sampai menulis daftar orang-orang yang akan dibunuhnya! Orang pertama adalah Justin Timberlake! Lalu kedua orang tuanya, dan orang-orang terdekatnya.
Apakah tujuan hidup itu tergambar lewat mendapatkan harta sebanyak mungkin? Ketenaran, kekuasaan, keindahan? Tidak! Itu semua hanyalah wasilah manusia agar ia dapat bertahan hidup, dan tujuan hidup sebenarnya adalah beribadah kepada Tuhan. Tiap orang apapun agamanya, ia akan merasa dahaga dan kering, jika ia tidak menemukan sesuatu yang amat mulia yang ia sembah. Hidup tak berarti lagi jika eorang hamba tidak menyembah yang seharusnya ia sembah. Orang telah lupa. Siapa yang m,enciptakan dirinya, menciptakan kedua orangtuanya, menciptakan leluhur-leluhurnya, menciptakan dunia, menciptakan seluruh gugusan bintang. Bisa saja Tuhan meniadakan kita, atau lebih dahsyatnya, meniadakan seluruh alam raya ini. Dengan kehendakNya, Tuhan tidak pernah merasa bersalah mencabut nyawa Anda, saya, dan siapapun. Justru karena kita ini tak lebih hanyalah mainan yang kapanpun bisa diambil baterainya, mengapa kita tidak menyembahNYa?

No comments: