Friday, November 9, 2007

Jangan hadapi perbedaan dengan kekerasan!

BHINNEKA tunggal Ika, meskipun berbeda tetapi tetap satu juga. Sebuah ungkapan yang merdu didengar, dan yang selama ini dikultuskan sebagai ungkapan yang merefleksikan betapa indahnya persatuan dan kesatuan di Bumi Persada ini. Itu juga sebuah ungkapan yang selama ini diagung-agungkan sebagai testament sebuah kultur yang menghargai diversitas selaku konstituen dalam persatuan dan kesatuan.

Begitu dikultuskannya ungkapan itu oleh bangsa kita, sampai-sampai ungkapan tersebut dimeteraikan di lambang negara kita. Ungkapan itu kira-kira setara dengan "In God We Trust"-nya Amerika Serikat atau "God Save the Queen"-nya Britania Raya.
Nampaknya kekeramatan Bhinneka Tunggal Ika sekarang mulai memudar. Berbeda ya tetap berbeda. Bisa bersatu kalau sama. Nampaknya karus ada keseragaman harmoni dalam bermasyarakat. Toleransi, sopan santun, ramah-tamah yang selama ini disematkan kepada kita sebagai bangsa timur sudah lenyap. Jika mau dikatakan dengan kasar: kita sedang menuju era barbarianisme.

Kekerasan sudah begitu menghegemoni masyarakat dan terkadang dipilih sebagai salah satu solusi penyelesaian masalah. Pengikut aliran sesat Majlis Taklim Nurul Yakin di Pakuhaji, Tangerang diserang warga (5 November 2007). Rumah milik Juwata dirusak dan dibakar massa hingga rata dengan tanah. Menghadapi kesesatan dengan kekerasan, pola penyelesaian yang disulut emosi yang dangkal. Tak ada dialog ataupun kompromi, tiba-tiba saja diserang secara kolektif. Warga meyakini majlis taklim ini sudah menyimpang dari ajaran agama yang haq. Padahal Juwata sebelumnya sudah menyatakan akan menutup dan menghentikan kegiatan jamaah tersebut dan akan kembali pada Islam yang sebenarnya. Ketua MUI Kabupaten Tangerang KH Turmudzi menjelaskan, ajaran kelompok Juwata memang kebanyakan tidak berdasar Alquran dan hadis nabi. Misalnya, tentang kewajiban para calon pengikut aliran tersebut berpuasa 27 hari dan membaca syahadat ulang sebelum bergabung. Selain itu, selama menjalankan puasa, calon pengikutnya yang suami-istri dilarang berhubungan badan meskipun malam hari. "Juwata juga menafsirkan Alquran berdasar kemauannya sendiri," jelasnya. Hal ini sudah dikategorikan MUI sebagai perilaku sesat. (Lihat 10 kriteria sesat menurut MUI berdasarkan Rakernas MUI 2007)

Sebelum kasus Juwata dan alirannya, kita masih menyimpan ingatan Lia Eden/Jamaah Salamullah, sholat dwi bahasa di Malang, NII Kw9 di Jawa Barat, dan al-Qiyadah baru-baru ini. Anggota aliran-aliran itu seringkali mendapatkan terror berupa ancaman dan kekerasan dari warga.


Bagaimanapun, kekerasan tidak dapat dilegalkan sebagai jalan keluar dari “perbedaan yang tidak dapat diterima publik”. Bukankah Negara kita menganut azas Pancasila yang benar-benar mencerminkan masyarakat ideal, dambaan seluruh umat manusia di muka bumi, menganut sistem demokrasi yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan menjunjung tinggi nila-nilai ketimuran sebagai identitas bangsa yang bermoral. Kita bukanlah bangsa predator atau kanibal yang hobi “memangsa manusia”, jangan sampai diri kita terjajah oleh ego. Orang yang dikuasai emosi dan ego tidak akan pernah menghasilkan apapun kecuali kehancuran dirinya sendiri. Setidaknya itulah yang dimaksudkan Nietzsche dengan teori manusia unggul-nya, harus bisa melampaui egonya sendiri.


Seharusnya kita mengadakan evaluasi atas pendekatan-pendekatan yang digunakan para tokoh masyarakat dalam menyikapi perbedaan. Metode yang peling efektif adalah dengan metode dakwah guna meluruskan perilaku etika sosial bangsa. Sebagimana telah diajarkan oleh Islam, dakwah bilhikmah. Dan hendaknya para ulama mengevaluasi, agar dakwah yang dilakukan benar-benar efektif dalam menghadapi kelompok-kelompok sempalan, dengan bersifat toleran, dan tidak destruktif, atau malah memberikan informasi yang salah kepada masyarakat. Informasi yang salah dapat menyulut mass deconstruction terhadap kelompok minor yang dianggap sesat.


Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta masyarakat dan aparat keamanan tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam mengatasi kelompok-kelompok aliran sesat ini, karena tidak akan menyelesaikan masalah. ''Kuno, kalau sedikit-sedikit main bakar, lemparin orang. Kecuali dakwahnya sudah berubah menjadi dakwah api dan batu. Kalau caranya main bakar, preman pun bisa,'' ujar Kalla di depan para ulama. Senada dengan Kalla, Menteri Agama Maftuh Basyuni meminta para pemuka agama dan tokoh masyarakat tidak bertindak destruktif dalam menyikapi perkembangan aliran sesat. "Penggunaan kekerasan atau anarki tidak menyelesaikan masalah, justru akan menambah genting suasana. Toh, aparat sudah menangkap tokoh-tokohnya," papar mantan duta besar RI untuk Arab Saudi itu. Maka, jangan merasa diri kita adalah hakim yang menghalalkan tindak kekerasan menjadi solusi atas permasalahan. Walau bagaimanapun, kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah.

*Diterbitkan di Buletin Prestasi KSW, November 2007

Read More..

Sunday, August 26, 2007

Catatan Buruk Tentang Friendship

Aku telah menambah jumlah teman yang 'tersakiti'. Setelah jadi temen, dia malah aku mita secara sadar dan terencana untuk mundur pelan-pelan. Barangkali ini adalah bagian dari kejahatan terencana. Tapi aku setidaknya punya alasan, dan dia berhak marah, karena mungkin saja bisa dianggap sebagai sebuah legalisasi. Yang kucari adalah kata deal, walaupun lama akhirnya tercapai juga. Dengan sikap yang sedikit memaksa dan alur cerita yang tidak keruan, ia memahami juga. Tapi ia juga bisa memahami perasaanku, yang tak bisa dipungkiri. Memang seharusnya perasaan dapat membaca perilaku jahatku dan apa yang ada di balik itu.

Sampai hari ini, berarti dosaku dalam relationship sudah ada tiga orang di Indonesia yang kutitipi dosa, dan tiga orang di sini yang kusakiti, entah semuanya sengaja atau tidak, entah mereka tahu atau tidak. Tentunya semuanya dengan motif yang berbeda-beda dan dengan sebab yang kadang tidak masuk akal. Emang beginilah aku, kalo belum kenal secara dekat bisa dibilang aku pendiam. Kalo udah akrab, aku sering aja cangkrukan dan nyonggros. Dan aku juga sering melawan arus. Masalahnya, kalo aku melihat ada ketidakberesan, bias saja aku langsung menyerang. Pernah kulakukan secara pribadi, pernah juga di forum resmi. Ternyata itu terbawa juga dalam sikap muamalah sehari-hari. Suatu perilaku yang childish banget kan? Dan aku tetaplah aku seperti ini, entah sampai kapan.

Maafkan aku kawan-kawan…

Read More..

Apologi

Maafkan aku yang memang redup, tak pantas mengharap kemuliaan seorang bidadari sepertimu. Apabila engkau menutup pintu dan tak memberi seberkas cahaya, tak apa. Memang seharusnya begitu. Dan kiranya aku merangkak dan kau tak melihatku, tak apa, memang…

Di luar sana benyak pujangga yang sanggup menuliskan ribuan sajak untukmu. Dan aku hanya memetik bunga violet dari taman depan. Di luar sana banyak saudagar yang sanggup mempersembahkan villa mewah untukmu. Dan aku hanya bisa membangun gubuk di desa.

Pun rembulan walau ia tak bertemu mentari ia tetap memberikan cahayanya. Dan rembulan dengan senang hati memantulkannya kembali demi bumi agar tidak gelap.

Read More..

Tuesday, July 24, 2007

Laki-laki yang Menatap Purnama

Dalam kesepian malam

Laki-laki hening dan menetap purnama

Ia sebagi satu-satunya penerang gulita

Sebab bintang hanya mampu mengkerlap-kerlip

Dan penerang dahaga renungan

Tak ada kata pada laki-laki itu


Tetap menatap purnama

Yang kian lama kian ayu

Dan ia hanya mendesah membuang nafas

Tak ada yang menarik pada rembulan ini

Karena rembulan lebih luas daripada ia

Read More..

Nyanyian Malam

Malam telah turun

Semua mata air yang menggelegak berbicara dengan lebih keras

Jiwaku pun adalah mata air yang menggelegak


Malam telah turun

Semua lagu dari mereka yang mencinta telah terbangun

Jiwaku pun adalah nyanyian dari seorang yang mencinta


Nietszche, dalam Sabda Zarathustra

Read More..

Monday, July 23, 2007

Orang Jahat!

Buat tiap orang, pastinya yang mereka anggap orang jahat menurut subyektif masing-masing. Padahal ya belum tentu jahat. Kalau buat aku sih, ya simple aja. Orang yang menyakiti atau merugikan orang lkain udah bisa dibilang orang jahat.

Pendanganku benar-benar mengerucut tentang orang jahat ini. Soalnya orang-orang ini ada di sekitar kita dan hidupo bersama kita juga! Aku cuma ingin membahas orang jahat dalam hubungan cowo’ dan cewe’. Atau hubungan muda-mudi yang disebut kekasih, bukan orang jahat yang menghilangkan nyawa orang, maling duit tetangga, korupsi, atau kriminalitas segala macem.
Buat para cewe’ yang punya cowo’, ati-ati kalo cowo’nya tu egois. Begitu juga sebaliknya, bagi para cowo’, ati-ati ama cewe’nya yang egois. Ada cowo’ yang dengan segala kekuatan yang ada pada dirinya serta didukung oleh semua makhluk di alam semesta ini, nembak cewe’. Pendek kata, diterima dan berhasil, karena si cewe’ juga juga memendam perasaan yang sama ama si cowo’. Eeeh, dasar si cowo’ keturunan kadal, udah kencan berkali-kali sampai nyambangin rumahnya dan ketemu ama si calon mertua, si cewe’ malah diputusin pas hari ultahnya! Kejem buanged ya ini orang! Hatinya bagaikan ditusuk-tusuk dan dibuang ke tong sampah!
Motif sangat mempengaruhi tidakan orang. Oknum ini berdalih, kalau dia pacaran itu berarti melanggar prinsip dia sendiri. Nah, salahnya sendiri, prinsipnya sendiri kok dilanggar! Hal yang memang dilematis. Pengen jadi orang yang istiqomah dengan prinsip malah menyakiti orang lain. Kenapa gak lamar aja tuh cewe’. Kasihan tau. Bisa-bisa cewe’nya nangis tujuh hari tujuh malem. Yah, begitulah realita. Kita pengen jadi orang baik-baik tanpa merugikan diri sendiri tapi ternyata di balik itu ternyata kita itu jahat bagi orang lain. Orang yang pernah kita sakiti, entah kita merasa atau tidak, yang jelas dia tetap mengingatnya, dan perih itu masih terasa.

Read More..

Tujuan Hidup



Tuhan itu tidak membutuhkan penyembahan dari kita, agar disebut Tuhan. Justru kita inilah yang perlu menyembahNya, karena kita hanyalah seorang hamba.
Beberapa malam jumat yang lalu, Misykati ada kegiatan rutin; tadzkiroh, tadabbur dan tahfidz. Yang jadi perhatian bukannya tahfidz. Yah, kalo itu mah aku sperti biasanya, gak lancar.
Tadzkiroh yang dibawain Zaenal ternyata menyinggung inti dari semua hal yang ada di muka bumi ini. Tujuan hidup. Sangat urgen bukan? Di sana Zen menceritakan tentang percakapan dua mahasiswi dari Australia, seorang kristiani dan seorang muslimah Malaysia. Setelah mengkritik jilbab yang katanya si Aussie (Australain women tadi) tidak ada manfaatnya. Karena kalau jilbab itu untuk menutupi rambut, kenapa Tuhan meniadakan rambut aja sekalian. Mahasiswi Malaysia malah membelokkan pertanyaan, itu adalah hal furu’iyyah dalam agamaku. Sekarang hal yang terpenting adalah tujuan hidup. Apa tujuan hidup anda? Aussie terdiam saja, karena tidak tahu apa yang akan dikatakan, dan apa yang harus dikatakan. Singkatnya, tidak tahu apa arti dari tujuan hidup.
Britney Spears, penyanyi solo yang kesohor itu sedang stress berat. Wanita dengan suara paling merdu, badan paling seksi, penghasilan melimpah, ketenaran, kecantikan, dan semua hal yang orang lain impikan ia mendapatkannya. Tapi apa yang terjadi sekarang? Ia mencukur gundul rambutnya, memecahkan kaca mobil, menyerang beberapa wartawan, dan akhirnya ia dikirim ke panti rehabilitasi. Seakan-akan ia kehilangan kemanusiaannya, sampai-sampai menulis daftar orang-orang yang akan dibunuhnya! Orang pertama adalah Justin Timberlake! Lalu kedua orang tuanya, dan orang-orang terdekatnya.
Apakah tujuan hidup itu tergambar lewat mendapatkan harta sebanyak mungkin? Ketenaran, kekuasaan, keindahan? Tidak! Itu semua hanyalah wasilah manusia agar ia dapat bertahan hidup, dan tujuan hidup sebenarnya adalah beribadah kepada Tuhan. Tiap orang apapun agamanya, ia akan merasa dahaga dan kering, jika ia tidak menemukan sesuatu yang amat mulia yang ia sembah. Hidup tak berarti lagi jika eorang hamba tidak menyembah yang seharusnya ia sembah. Orang telah lupa. Siapa yang m,enciptakan dirinya, menciptakan kedua orangtuanya, menciptakan leluhur-leluhurnya, menciptakan dunia, menciptakan seluruh gugusan bintang. Bisa saja Tuhan meniadakan kita, atau lebih dahsyatnya, meniadakan seluruh alam raya ini. Dengan kehendakNya, Tuhan tidak pernah merasa bersalah mencabut nyawa Anda, saya, dan siapapun. Justru karena kita ini tak lebih hanyalah mainan yang kapanpun bisa diambil baterainya, mengapa kita tidak menyembahNYa?

Read More..

Monday, April 23, 2007

Yang paliiiiinng aku gak suka!

Aquw paling gak suka tuh, nggak bisa tidur!!!! Tadi malem padahal udah enak2 merem dari jam 12, eh jam dua malah bangun.....

Gak tau kenapa, sampe pagi mata masih melek. Malah marai mangkel wae. Soalnya aku kepingin berangkat kuliah, tapi ya nggak kesampaian. Hidung tersumbat, malah kena flu. Habis subuh jendela udah kubuka, karena agak sumuk juga. Bantal juga udah kuganti yg lebih empuk, ternyata tetep aja nggak bisa tidur!!! Sialan.......

Sering sih gak bisa tidur. Walau udah mapan turu mulai jam 10 atau jam sebelas, paling cepet juga bisa terlelap satu jam kemudian. Ato yang lebih parah, ya gak bisa tidur. Walau lampu udah dimatiin, udara dibuat sejuk, pake bantal yang empuk, n yang lain deh tetep aja masih gelebakan ngalor ngidul neng duwur kasur. N ternyata bukan aku aja yang punya penyakit ini, Bidun n Qoder juga. kalo udah kaya gini, ya udah. Mata merem tapi polahe mrono-mrene. Lha piye?? Ora isoh turu kok...

Hik...hiks... gimana dunk... Mbok ya aku dikasih obat tidur.... biar gampang bobo'.....

Read More..

Wednesday, April 11, 2007

Laki laki yang berteman sendok

Lelaki itu berteman sendok, setangkai besi pipih pendek. Sebelum tidur ia akan bercerita dengannya, berkeluhkesah seorang penghuni dunia, dan ia mendengarkan dengan senyuman. Ia juga selalu menemani lelaki itu minum kopi di subuh yang buta, seraya menunggu datangnya koran pagi yang selalu diantarkan anak bertopi merah bersepeda kringkring.

Dalam suatu malam yang gelap, lelaki itu mengintipintipkan matanya, didapati sendok tengah bercumbu dengan tikus berkumis. Bukan main rasanya, hatinya langsung memarah, terbakar oleh entah. Tapi ia tetap mengerjapkan kelopak penglihatan, dan tangannya bersimpul membuat kepalan. Dan ia tak berusaha mengeluarkan kata.

Kenapa senyum-senyum terus? Sudah bisa menikmati pacar baru ya? Tanya lelaki ketus.

Siapa? Tadi malam tikus kelaparan. Dia ingin memakanku! Dikiranya ini aku coklat.
Masa'? Tidak mungkin begitu. Kau berbohong.

Sendok diam, karena suara lelaki itu parau. Ia ingat kebaikan lelaki itu padanya, saat pertama kalimembelinya dengan harga tertinggi di pasar loak. Dan ia ingat juga, lelaki itu pernah putus asa dan curhat kepadanya dengan terbatabata dan suara parau saat ia pisah dengan kekasihnya. Namun sendok tetaplah idila, karena tubuhnya ramping seksi dan mengkilap.


Tikus tahu coklat itu empuk, dan kau tetap keras. Mana mungkin dia bodoh.


Lelaki itu menyeduh kopi tanpa gula dan air mendidih dalam cangkir keramik bertelinga. Dan ia menjadikannya dalam satu larutan.


Aduh! Apa yang kamu buat ini? Kenapa begitu pahit? Tak biasanya kopi yang kamu buat melebihi pahitnya jamu.


Biar. Rasakan juga panasnya.


Aku tak akan tersiksa dengan panasnya. Aku akan tetap kaku, dan tak akan melapuk.

Oh ya...?

Tanpa banyak berkata, pada subuh yang masih buta lelaki iu membawanya ke teras bersama kopi yang sedang duduk di pangkuan cangkir. Lalu ia mengangkat sendok tinggitinggi, dan ia lemparkan begitu saja ke selokan depan rumah. Kotor, bau dan mampat.

Hei, kenapa kau buang aku?! Baiklah, aku minta maaf!

Tak perlu maaf untuk hal yang sengaja kau nikmati!


Dan di selokan, segerombolan tikus terbangun dari tidurnya, mendapati sendok yang ramping dan mengkilap. Hmmm, saatnya sarapan.

Read More..

Emansipasi Wanita, Sebuah Upaya Kaum Feminis Mencari Kedudukan

Diantara berjuta-juta pahlawan Indonesia, pastinya kita mengenal tokoh yang satu ini, karena ia memang istimewa. Sosok yang sama sekali tidak maskulin, berjuang demi kemajuan kaum hawa, dan meninggal jauh sebelum Indonesia merdeka. RA Kartini, pahlawan emansipasi wanita, yang tiap tanggal 21 April kita peringati sebagai hari lahirnya. Kisah hidupnya sarat dengan perjuangan guna mencapai suatu bangsa yang cerdas, bebas, menjunjung tinggi hak-hak manusia dan berbudi luhur. Siapa yang menyangka, wanita yang sejak kecil dipingit oleh kedua orangtuanya menjadi pahlawan emansipasi wanita di bumi nusantara. Disebabkan oleh penderitaan yang dialami kaum hawa zaman penjajahan, maka hati feminis muda ini tergerak untuk memajukan kaum wanita. Terlepas dari kedudukannya sebagai istri keempat Bupati Rembang kala itu, RTAA Djojohadiningrat, Kartini mendirikan sekolah wanita di Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Madiun, dan Cirebon. Ini adalah sekolah formal khusus wanita yang pertama di Indonesia, selain pesantren tentunya.

Namun cita-citanya hanya terhenti begitu saja. Bahkan, ia tidak sanggup membebaskan dirinya sendiri dan keluarga. Ibunya, Ngasirah, menjadi istri keempat ayahnya. Sejak kecil dipingit, sudah besar dipoligami bangsawan, menjadi istri keempat. Hal ini menjadi tekanan yang rutin menghimpit batinnya. Tekanan batin yang tidak bisa ia singkirkan itu, tergambar lewat surat-suratnya kepada Ny. Abendanon menjelang pesta pernikahannya. 19 Oktober 1903 ia menulis, "Pakaian pesta bertopeng saya sudah jadi. Roekmini menyebutnya kain kafan saya...." 22 Oktober 1903, ia menulis lagi, "Ada luka yang tidak pernah sembuh, ada air mata yang tidak pernah kering...." 3 November 1903 lebih eksplisit lagi: "... Hari depan itu tidak pernah saya harapkan...."

Emansipasi Wanita dalam Perjuangan
Dalam dunia Islam modern pun, kita bisa menemukan bermunculan para feminis yang memperjuangkan kedudukan wanita dalam kehidupan dan beragama. Dalam kamus Bahasa Inggris “Emansipation” berarti membebaskan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Emansipasi” adalah pembebasan dari perbudakan; persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sementara makna leksikal dari emansipasi wanita sendiri adalah proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan maju.

Sejarah memang membuktikan, superioritas laki laki di atas perempuan dalam segala hal. Tapi tak bisa dipungkiri, persepsi dominan yang menyatakan bahwa perempuan inferior dan laki-laki superior atau dengan kata lain bahwa perempuan tidak berdaya dan laki-laki adi daya masih menjadi sebuah perdebatan yang kadang-kadang hanya berupa debat kusir di antara kaum berlainan jenis itu pada zaman globalisasi ini. Inferior dan superior menjadi momok sehingga membuat penyandang persepsi tersebut (tidak hanya wanita) cenderung sensitif. Ironisnya, yang satu ingin mengalahkan yang lain, yang lain tak mau dikalahkan. Emansipasi menjadi bermakna sebagai suatu persaingan – kalau kurang pantas disebut sebagai dendam berkepanjangan. Ada ketimpangan dalam catatan perkembangan emansipasi dewasa ini. Mengapa dalam semua lini kehidupan, laki laki harus dijadikan patokan? Mengapa wanita ingin melampaui tolok ukur tersebut? Bukankah wanita mempunyai tolok ukur sendiri?


Banyak hal yang dulu telah mapan berabad-abad lamanya mulai digugat sehubungan dengan peranan wanita. Tidak hanya dapur, tempat tidur dan mengurusi anak, tetapi problematika pekerjaan, pendidikan, dan kedudukan (kepemimpinan) mulai direbut (kembali) demi kesetaraan gender. Masalah masalah yang fundamental sekalipun didobrak demi menyadarkan kaum wanita betapa berharganya emansipasi itu, dan perjuangan menuju ke sana masih sangat panjang.


Fatima Mernissi, feminis asal Fez, Maroko memperjuangkan karakter kepemimpinan wanita dalam ranah negara dan keagamaan, mempermasalahkan pembagian waris yang adil, dan juga meninjau kembali masalah hijab. Ia sangat menyayangkan, betapa agama sangat elastis hingga dapat dimanipulasi orang yang berkepentingan, hingga wanita menjadi kaum minoritas dan ditindas. Dan ia yakin, bahwa kesuperioritasan laki-laki hanyalah rekayasa yang dibuat-buat, dan bukan asli datang dari ajaran agama. Amina Wadud, feminis Afro-Amerika yang juga professor di Virgina Commonwealth University menggebrak agama dengan menjadi Imam sholat jumat di sebuah gereja. Otomatis, is menuai protes dan kritik bahkan fatwa-fatwa yang menyudutkan dirinya dan usaha yang ia lakukan. Dr Yusuf Qardhawi mengecam Amina telah menyimpang dari tradisi Islam yang telah berjalan 14 abad. Sementara Abdul Aziz al-Shaikh, Mufti Agung Arab Saudi, menganggapnya sebagai “musuh Islam yang menentang hukum Tuhan”. Beberapa koran di Mesir dan Arab Saudi menempatkan berita itu di halaman utama, dan menganggap Amina sebagai “wanita sakit jiwa” yang berkolaborasi dengan Barat kafir untuk menghancurkan Islam. Bahkan, mereka (para jamaah solat itu) perlu mendapatkan penjagaan khusus, karena mendapat ancaman dari fundamentalis muslim.


Sejarah membuktikan, pada fase kenabian dan khulafa ar-rasyidin, aturan-aturan agama Islam relatif bersifat membebaskan ketimbang mengekang. Tradisi arab sebelum Islam dalam bidang sosial budaya masih membekas sangat kuat dalam hati masyarakat arab, sekalipun Islam kemudian membawa pesan-pesan pembebasan. Sangat logis, kalau ajaran Islam kesulitan mencabut akar budaya yang menghegemoni masyarakatnya. Konon, diantara sahabat Nabi pun ada yang mengekang istrinya. Contohnya, Nabi Muhammad berulang kali mengingatkan kaum muslim untuk tidak menghalang-halangi kaum perempuan untuk ikut sholat jamaah di masjid. Tapi tak sepenuhnya ajakan Nabi mendapatkan sambutan positif dari sahabat-sahabatnya. Bahkan Umar bin Khattab dan Zubair bin Awwam melarang istri mereka pergi ke masjid, walaupun secara halus dan tidak terang-terangan. Hukum Islam setelah wafatnya Nabi tidak hanya dipengaruhi semangat Islam yang berwatak membebaskan dan memudahkan, tapi juga sangat dipengaruhi kondisi sosial politik dan budaya yang berkembang ketika itu. Gamal al-Banna mengasumsikan, setelah fase khulafa ar-rasyidin, muncul dua kekuatan yang sangat hegemonik atau mengatur semua lini kehidupan masyarakat Islam. Kekuatan pertama adalah kekuasaan raja yang otoriter, dan yang kedua adalah kekuatan para ahli fiqh yang memiliki otoritas dalam menentukan hitam-putihnya penafsiran dan pemahaman keagamaan.


Dalam ranah kenegaraan, kita tilik negara adi daya, Amerika. Amerika dengan sistem demokrasinya, baru pada tahun 1920 memasukkan hak pilih wanita dalam pemilihan umum. Ini artinya, dari tahun 1789 saat terpilihnya George Washington menjadi presiden pertama hingga Woodrow Wilson, pemilu presiden Amerika tidak menyertakan wanita sebagai pemegang hak yang sah untuk memilih. Bahkan pemilu pertama ini hanya 6% saja dari penduduk Amerika yang memilih Washington, karena yang berhak memilih hanyalah golongan laki-laki putih beragama Protestan yang memiliki harta saja. Dan wanita, orang miskin, pembantu, orang Katolik, Yahudi, budak Afrika dan orang Indian tidak memiliki hak vote sama sekali. Setelah Wilson lumpuh akibat stroke, Warren G Harding maju dalam pemilu, dan ia memenangkannya. Tahun ini dicatat sebagai kemengangan total kaum feminis Amerika, sejak kebangkitan wanita tahun 1820-an. Berturut-turut wanita Amerika meloloskan tuntutan persamaan wanita dan pria di mata hukum, mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan dan pekerjaan, memperoleh hak atas properti pribadi, dan mendapat hak dalam pemilihan umum.


Di negara bhinneka tunggal ika, cita-cita Kartini sungguh belum terealisasikan. Wanita tetap saja berurusan dengan anak, dapur, dan suami. Memang dominasi pria masih begitu kentara dalam pendidikan, pekerjaan, keagamaan, dan pemerintahan. Dari 51% penduduk Indonesia yang berjenis kelamin perempuan (menurut sensus yang dilaksanakan Biro Pusat Statistik tahun 2000), berapakah wakil perempuan yang berkantor di Senayan? Dari sekian banyaknya parpol Islam, paling banter jumlahnya hanya 11% dari semua anggota parlemen yang berasal dari parpol Islam.

Sementara itu, di ‘negara’ KSW sendiri, kaum perempuan hanya diwakili oleh 6 orang pengurus keputrian dan 2 orang MPA (satu anggota dan satu ketua MPA). Sudahkah jumlah ini mencerminkan aspirasi kaum wanita?style="color:#ff0000;">Tulisan ini pernah dipublikasikan di buletin Prestasi KSW edisi April 2007

Read More..

Sunday, April 8, 2007

first time ...............

Assalamu 'alaik!!
Akhirnya, setelah beberapa lama sempat terhenti beraktivitas blog-mania, sekarang udah mulai merintis kembali dengan tampilan yang berbeda. Kalo ada yang tanya, kok blognya diganti siyy?? Ehm, mungkin perlu diketahui dengan pasti yaw, bahwa blogku yang dulu masih aktif sampai sekarang. Cuma, kelupaan pasword ama name registerterednya. Yah, mo gimana lagi............... Yo wes, tak buatin yang baru....

Read More..