Dalam kesepian malam
Laki-laki hening dan menetap purnama
Ia sebagi satu-satunya penerang gulita
Sebab bintang hanya mampu mengkerlap-kerlip
Dan penerang dahaga renungan
Tak ada kata pada laki-laki itu
Tetap menatap purnama
Yang kian lama kian ayu
Dan ia hanya mendesah membuang nafas
Tak ada yang menarik pada rembulan ini
Karena rembulan lebih luas daripada ia
No comments:
Post a Comment