Dalam bulan april, apa yang menarik? Ada kawan yang berulang tahun, ada kampanye partai politik, Argentina dihajar Bolivia 6-1, atau apa?
Tanggal 1 april disebut juga April Mop. Dilegalkannya sebuah kebohongan atau berita palsu yang dianggap sebagai lelucon belaka. Tentang sejarahnya jangan tanyakan ke aku. Proses kebohongan bisa dilegalkan, membuat aku geleng-geleng kepala. Bahkan di media massa, kebiasaan ini juga dilegalkan. Maka, saat aku membaca berita di goal.com tentang Gus Hiddink mau melatih timnas Indonesia tahun depan, langsung kucaci maki. Bagaimana tidak menyumpahi situs berita itu, sebab beritanya sangat menarik perhatianku, dan di akhir berita, ditulis dengan font yang lebih besar:
Oh ya...kami dari GOAL.com Indonesia ingin menambahkan, berita ini sepenuhnya palsu. Selamat merayakan April Mop!
Jangkrik! Aku menyumpahinya. Serius. Demi kemanusiaan, demi kejujuran, dan demi berjuta orang yang peduli dengan persepakbolaan negri kita. Padahal aku sudah menyimak dengan antusias dan dengan harap yang deg-deg ser. Jika berita itu benar, aduhai, sungguh senangnya punya pelatih sepakbola berkelas seperti Gus Hiddink. Karena tidak ada Gus yang menjadi pelatih sepakbola handal seperti Gus Hiddink. Kalau masalah sastra, Gus Mus lah ahlinya. Kalau perpolitikan dan masalah bangsa, ada Gus Dur. Hehehehe..
Langsung aja aku browse di wikipedia, ketik tentang April Mop. Di sana juga ndak jelas sejak kapan kebiasaan ini dirayakan. Kalau aku menemukan data historiografinya, jangan-jangan itu kebohongan juga, efek dari Aril Mop. Ada beberapa kejadian yang terkenal gara-gara April Mop ini, diambil dari wikipedia:
* Albama Mengubah Nilai Pi: Newsletter New Mexicans pada April 1998 mengandung artikel yang ditulis oleh seorang ahli fisika Mark Boslough yang menyebutkan bahwa undang-undang Alabama telah mengubah nilai dari konstanta pi ke angka 3.0. Pernyataan ini sebelumnya pernah muncul pada cerita berita novel fiksi ilmiah tahun 1961, Stranger in a Strange Land oleh Robert A. Heinlein.[2]
* Pohon Spaghetti: Program televisi BBC, Panorama membuat sebuah lelucon terkenal pada tahun 1957, yang menampilkan orang-orang Swiss memanen spaghetti dari pohon. Banyak orang yang menghubungi BBC untuk mengetahui cara menanam pohon spaghetti mereka sendiri. Hal ini pernah difilmkan dalam St. Albans[3]
..::Efek samping April Mop::..
Tsunami April Mop di Hilo, Hawaii.
Rutinitas lelucon April Mop sering membuat orang-orang yang memperingatinya meragukan liputan berita yang terbit pada tanggal 1 April.
Pada 1 April 1946, tsunami gempa Pulau Aleutian membunuh 165 orang di Hawaii dan Alaska mengakibatkan dibuatnya sistem peringatan tsunami. Di Hawaii, tsunami ini dikenal dengan "Tsunami April Mop", karena banyaknya orang yang mati karena tidak percaya berita akan kedatangan tsunami tersebut.
Peluncuran Gmail pada April 2004 oleh Google juga awalnya dianggap lelucon, karena Google memang terkenal sering memasang lelucon April Mop pada situs mereka.
Nah, jikalau tragedi Situ Gintung terjadi tanggal 1 April, bukan 27 Maret, bisa-bisa media massa mengabarkan hal itu, dan tidak ada yang percaya. Untung saja, goal.com tidak mengabarkan Situ Gintung tanggal 1 April. Bisa-bisa dicaci-maki pembacanya. Hmmm, bagaimana menurut Anda? Budaya kebohongan dilegalkan media massa di Indonesia?
Tanggal 1 april disebut juga April Mop. Dilegalkannya sebuah kebohongan atau berita palsu yang dianggap sebagai lelucon belaka. Tentang sejarahnya jangan tanyakan ke aku. Proses kebohongan bisa dilegalkan, membuat aku geleng-geleng kepala. Bahkan di media massa, kebiasaan ini juga dilegalkan. Maka, saat aku membaca berita di goal.com tentang Gus Hiddink mau melatih timnas Indonesia tahun depan, langsung kucaci maki. Bagaimana tidak menyumpahi situs berita itu, sebab beritanya sangat menarik perhatianku, dan di akhir berita, ditulis dengan font yang lebih besar:
Oh ya...kami dari GOAL.com Indonesia ingin menambahkan, berita ini sepenuhnya palsu. Selamat merayakan April Mop!
Jangkrik! Aku menyumpahinya. Serius. Demi kemanusiaan, demi kejujuran, dan demi berjuta orang yang peduli dengan persepakbolaan negri kita. Padahal aku sudah menyimak dengan antusias dan dengan harap yang deg-deg ser. Jika berita itu benar, aduhai, sungguh senangnya punya pelatih sepakbola berkelas seperti Gus Hiddink. Karena tidak ada Gus yang menjadi pelatih sepakbola handal seperti Gus Hiddink. Kalau masalah sastra, Gus Mus lah ahlinya. Kalau perpolitikan dan masalah bangsa, ada Gus Dur. Hehehehe..
Langsung aja aku browse di wikipedia, ketik tentang April Mop. Di sana juga ndak jelas sejak kapan kebiasaan ini dirayakan. Kalau aku menemukan data historiografinya, jangan-jangan itu kebohongan juga, efek dari Aril Mop. Ada beberapa kejadian yang terkenal gara-gara April Mop ini, diambil dari wikipedia:
* Albama Mengubah Nilai Pi: Newsletter New Mexicans pada April 1998 mengandung artikel yang ditulis oleh seorang ahli fisika Mark Boslough yang menyebutkan bahwa undang-undang Alabama telah mengubah nilai dari konstanta pi ke angka 3.0. Pernyataan ini sebelumnya pernah muncul pada cerita berita novel fiksi ilmiah tahun 1961, Stranger in a Strange Land oleh Robert A. Heinlein.[2]
* Pohon Spaghetti: Program televisi BBC, Panorama membuat sebuah lelucon terkenal pada tahun 1957, yang menampilkan orang-orang Swiss memanen spaghetti dari pohon. Banyak orang yang menghubungi BBC untuk mengetahui cara menanam pohon spaghetti mereka sendiri. Hal ini pernah difilmkan dalam St. Albans[3]
..::Efek samping April Mop::..
Tsunami April Mop di Hilo, Hawaii.
Rutinitas lelucon April Mop sering membuat orang-orang yang memperingatinya meragukan liputan berita yang terbit pada tanggal 1 April.
Pada 1 April 1946, tsunami gempa Pulau Aleutian membunuh 165 orang di Hawaii dan Alaska mengakibatkan dibuatnya sistem peringatan tsunami. Di Hawaii, tsunami ini dikenal dengan "Tsunami April Mop", karena banyaknya orang yang mati karena tidak percaya berita akan kedatangan tsunami tersebut.
Peluncuran Gmail pada April 2004 oleh Google juga awalnya dianggap lelucon, karena Google memang terkenal sering memasang lelucon April Mop pada situs mereka.
Nah, jikalau tragedi Situ Gintung terjadi tanggal 1 April, bukan 27 Maret, bisa-bisa media massa mengabarkan hal itu, dan tidak ada yang percaya. Untung saja, goal.com tidak mengabarkan Situ Gintung tanggal 1 April. Bisa-bisa dicaci-maki pembacanya. Hmmm, bagaimana menurut Anda? Budaya kebohongan dilegalkan media massa di Indonesia?
No comments:
Post a Comment