Friday, April 24, 2009

Teori Ngawur Tentang Baru vs Lama

Hari masih pagi, dan aku masih terjaga. Bukan karena suatu apa, mata yang masih tidak mau berkompromi dengan tubuhku yang memerlukan istirahat. Aku mengutukinya. Bukan karena aku tidak suka begadang atau membaca sedikit diktat, hanya saja mataku ini sok kuat melek. Dengan gagah tidak mau dipaksa ngantuk atau merem. Padahal, anggota tubuh yang lain hampir menyerah.

Di sela aku membaca diktat yang harus kulahap dalam sebulan, aku masih teringat akan kataku sendiri kepada seorang kawan. Lewat pengamatanku yang menggunakan alat keraguan orang awam, aku berkesimpulan:

Jika ada seseorang yang menganut fanatik suatu keyakinan atau dogma, lalu ia bertemu dengan suatu keyakinan baru yang lebih rasional, apakah yang akan terjadi pada dirinya? (Kasus ini banyak terjadi di masyarakat)

1. Ia akan meninggalkan keyakinan lamanya, dan mengikuti keyakinan baru.
2. Ia tetap memegang keyakinan lamanya, dan senantiasa belajar untuk memperkuat keyakinannya.
3. Ia tidak akan memeluk keyakinan baru, dan meninggalkan keyakinan lamanya. Hal ini bisa terjadi karena kebingungan, bimbang, hingga kesal dan tidak percaya kepada apa yang telah ia ketahui dan ia alami.

Semua orang pasti akan berproses, bergerak menuju masa depan. Bagi sebagian orang, masa depan ialah harapan yang cerah, dan bagi sebagian orang tak lain hanyalah mimpi yang menyesatkan. Bagaimana merealisasikan harapan yang indah? Cara dan sikap kita sudah cukup menjadi jawaban.

No comments: