Friday, March 13, 2009

Naskah Pengunduran Diri Soeharto

Iseng-iseng buka wikipedia, ternyata ada ruang untuk menyimpan teks-teks bersejarah, namanya wikisource. Salah satunya, teks pengunduran diri HM Soeharto sebagai Presiden RI. Masih segar di ingatan, siaran televisi nasional yang berulang-ulang menayangkan pidato ini sepanjang hari. 21 Mei 1998, mahasiswa yang berdemonstrasi di gedung DPR-MPR semakin menggurita. Tak ada kata surut bagi mahasiswa, selama reformasi belum benar-benar terjadi, perjuangan tak akan pernah rampung, dan semangat itu tak akan pernah reda. Akhirnya, Pak Harto memilih mengundurkan diri daripada harus melihat mahasiswa tertembak peluru Angkatan Bersenjata Republik ini lagi. Cukuplah sudah Semanggi dan Trisakti menjadi saksi kekejaman peluru yang menembus nyawa saudara setanah air. Berikut isi naskah aslinya:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERNYATAAN BERHENTI SEBAGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sejak beberapa waktu terakhir, saya mengikuti dengan cermat perkembangan situasi nasional kita, terutama aspirasi rakyat untuk mengadakan reformasi disegala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Atas dasar pemahaman saya yang mendalam terhadap aspirasi tersebut, dan terdorong oleh keyakinan bahwa reformasi tersebut perlu dilaksanakan secara tertib, damai dan konstitusional demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa serta kelangsungan pembangunan nasional, saya telah menyatakan pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII.

Namun demikian kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud, karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan Komite tersebut. Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara yang sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkan Komite Reformasi maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.

Dengan memperhatikan keadaan diatas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik. Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945, dan setelah dengan sungguh-sungguh memperhatikan pandangan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan Pimpinan Fraksi-Fraksi yang ada didalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak saya bacakan Pernyataan ini, pada hari ini, Kamis 21 Mei 1998.

Pernyataan saya berhenti dari jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia, saya sampaikan dihadapan Saudara-saudara Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang juga adalah Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Jakarta, 21 Mei 1998.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SOEHARTO

Sesuai dengan pasal 8 UUD-45 maka Wakil Presiden Republik Indonesia yang Prof Dr. B J. Habibie yang akan melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden Mandataris MPR 1998–2003.

Atas bantuan dan dukungan Rakyat selama saya memimpin Negara dan Bangsa Indonesia ini, saya ucapan trima kasih dan minta maaf bila ada kesalahan dan kekurangannya. Semoga Bangsa Indonesia tetap jaya dengan Pancasila dan UUD 45 nya.

Mulai ini hari Kabinet Pembangunan ke VII demisioner dan pada para Mentri saya ucapkan trima kasih.

21/5 98

Naskah berhasil dicolong dari sini.
Versi asli (ketikan dengan kop surat Kepresidenan dan tulisan tangan asli) bisa dilihat di situsnya Pak Yusril Ihza Mahendra yang memang menyimpan kopiannya untuk koleksi pribadi, karena naskah ini bukan termasuk dokumen rahasia negara.

1 comment:

Anonymous said...

Selamat jalan pak Harto